Minggu, 17 Desember 2017

Penghematan Energi Listrik di Rumah


Pada era saat ini penggunaan energi listrik merupakan kebutuhan primer, bayangkan jika listrik di rumah kita mati satu jam saja, kita kebingungan mau melanjutkan aktivitas seperti membaca buku, melihat berita di televisi, menyetrika baju dan lain-lain. Untuk itu selain menggunakan listrik, kita juga harus dapat mengontrol penggunaan listrik. Dengan mengontrol penggunaan listrik kita ikut berpartisipasi dalam penghematan energi listrik di Indonesia sehingga energi listrik yang kita gunakan menjadi lebih jarang mati listrik secara tiba-tiba.

Kita dapat memulai menghemat energi listrik dari penggunaan lampu di rumah. Selama ini kita sering tidak mematikan lampu yang sudah tidak digunakan dengan meninggalkan begitu saja, sebaiknya kebiasaan tersebut diubah. Selain itu karena di pasaran lampu yang ditawarkan bermacam jenisnya maka pilihlah lampu yang hemat energi.

Berikutnya lemari es, hampir setiap rumah di kota besar mempunyai lemari es, tapi sudah tahukah jika penempatan lemari es berpengaruh terhadap penggunaan energi listrik? Baiknya tempatkan lemari es jauh dari sumber panas seperti kompor atau sinar matahari. Lalu jangan masukan makanan atau minuman yang masih panas ke dalam lemari es dan pilihlah lemari es yang hemat energi listrik.

AC atau Air Conditioner, kita juga sering menyebut pendingin ruangan. AC yang dipasang dirumah biasanya jenis split, terdiri dari dua bagian indoor dan outdoor. Untuk AC bagian outdoor jauhkan dari sinar matahari karena dapat meningkatkan kerja AC yang berakibat menambahnya penggunaan energi listrik. Mengatur suhu ruangan sesuai yang diperlukan, perlu diingat jika kita mengatur suhu AC semakin dingin maka energi listrik yang digunakan juga semakin besar.

Penghematan energi listrik akan efektif jika seluruh masyarakat dapat melakukan hal-hal sederhana seperti kalimat diatas. Kebiasaan menghemat energi listrik di kota besar dapat berpengaruh luas hingga daerah-daerah yang belum teraliri energi listrik pun dapat merasakan kehadiran listrik. Ayo kita mulai menghemat energi listrik dari rumah masing-masing.

Rabu, 15 November 2017

Komponen Dasar Instalasi Mesin Listrik


Komponen-komponen di bawah ini adalah komponen dasar Instalasi Mesin Listrik. Ada Push Button NO, Push Button NC, Magnetic Contactor, dan Indicator Lamp.

Push Button NC
NC kepanjangan dari Normally Close, tombol NC biasa digunakan sebagai tombol OFF pada rangkaian. Jika tidak ditekan tombol NC menghubungkan arus listrik, jika ditekan tombol NC akan memutus arus listrik.


Push Button NO
NO kepanjangan dari Normally Open, tombol NO biasa digunakan sebagai tombol ON pada rangkaian. Jika tidak ditekan tombol NO tidak menghubungkan arus listrik, jika ditekan tombol NO akan menghubungkan arus listrik.




Simbol Push Button NO

Indicator Lamp
Indicator Lamp (lampu indikator) atau sering disebut Pilot Lamp dalam rangkaian kendali motor mempunyai fungsi sebagai lampu untuk penanda jika tegangan listrik sudah masuk, contohnya warna merah untuk Fasa R, warna kuning untuk Fasa S, warna hijau untuk Fasa T. Lampu indikator juga dapat digunakan sebagai tanda arah putaran motor, contohnya saat motor berputar ke kanan maka lampu warna hijau nyala, jika motor berputar ke kiri maka lampu warna kuning nyala.




Simbol Indicator Lamp

Magnetic Contactor
Magnetic Contactor atau kontaktor magnit merupakan saklar elektromagnetik, ketika kontak A1 dan A2 mendapat sumber tegangan listrik maka kontaktor magnit akan bekerja, kontak yang tadinya NO (Normally Open) akan menjadi NC (Normally Close), kontak yang tadinya NC menjadi NO.





Kontak-kontak Magnetic Contactor:

A1-A2    = Untuk sumber tegangan 220 Volt
1-2          = Kontak Utama (Normally Open)
3-4          = Kontak Utama (Normally Open)
5-6          = Kontak Utama (Normally Open)
13-14      = Kontak Bantu (Normally Open)
21-22      = Kontak Bantu (Normally Close)




Jumat, 10 November 2017

Cara Kerja Air Conditioner

Menurut Pustekkom Depdiknas 2008, cara kerja AC untuk proses pendinginan ada 4 proses, yaitu Kompresi, Kondensasi, Ekspansi, dan Evaporasi. Berikut penjelasan singkat mengenai ke-4 proses tersebut:




Kompresi
Proses A-B. Refrigerant masuk ke dalam kompresor berwujud gas atau uap, bertemperatur rendah dan bertekanan rendah. Di dalam kompresor refrigerant tetap berwujud gas, tetapi memiliki tekanan dan suhu tinggi.

Kondensasi
Proses B-C.  Setelah refrigerant meninggalkan kompresor, di dalam kondensor wujud refrigerant berubah menjadi wujud cair, selain itu refrigerant juga menghasilkan panas, panas dipindahkan ke udara di luar pipa kondensor dengan bantuan fan. Dalam proses Kondensasi refrigerant berwujud cair, suhu lebih rendah, dan tekanan refrigerant tinggi.

Ekspansi
Proses C-D. Di dalam pipa kapiler, tekanan refrigerant diturunkan sehingga refrigerant yang keluar dari pipa kapiler memiliki tekanan yang rendah, suhu rendah, dan berwujud cair.

Evaporasi
Proses D-A. Kondisi refrigerant tekanan yang rendah, suhu rendah, dan berwujud cair di manfaatkan untuk mendinginkan udara luar (di dalam ruangan) yang melewati permukaan evaporator dibantu blower indoor untuk mengatur sirkulasi udara supaya melewati evaporator. Dikarenakan suhu ruangan lebih tinggi dibanding suhu refrigerant, serta menyerap panas di dalam ruangan maka wujud refrigerant menjadi wujud gas. Proses selanjutnya refrigerant mengalir ke kompresor. Proses berulang sampai suhu ruangan sesuai dengan keinginan.

Referensi


Jumat, 03 November 2017

AC Split Bagian I


Air conditioner (AC) atau bisa disebut juga pendingin ruangan merupakan teknologi yang hampir digunakan pada seluruh bangunan di kota-kota besar di Indonesia. Misalnya saja di sekolah, penggunaan AC ditujukan agar peserta didik dapat belajar dengan nyaman dan lebih berkonsentrasi pada proses pembelajaran. Pada gambar dibawah ini adalah AC Split, AC Split umumnya digunakan pada bangunan-bangunan seperti rumah tinggal, rumah sakit, sekolah, dan gedung perkantoran.
1.       AC Split bagian Indoor




2.       AC Split bagian Outdoor




                                                      
3.       Remote AC Split





Kamis, 15 Juni 2017

Pendidikan Teknologi di Jepang

A.    Judul Artikel
Pendidikan Teknologi di Jepang

B.     Alasan Ketertarikan Pemilihan Artikel
Jepang merupakan negara yang mempunyai teknologi canggih. Bahkan Jepang telah menarik perhatian dunia karena kecanggihan teknologinya. Faktor yang paling berpengaruh adalah sistem pendidikannya. Negara Jepang atau yang dalam Bahasa Jepangnya disebut Nippon atau Nihon secara harfiah berarti “negara/negeri matahari terbit”. Jepang merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan Benua Asia, tepatnya di Asia Timur. Jepang juga merupakan suatu kepulauan yang terletak di ujung Samudera Pasifik bagian barat dan di sebelah timur Laut Jepang, serta bertetangga dengan Republik Rakyat China, Korea, Taiwan, dan negara-negara lain, khususnya yang termasuk ke dalam kawasan Asia Timur. Seperti halnya negara-negara maju lainnya, kemajuan Jepang didukung oleh beberapa faktor, antara lain kemajuan dibidang pendidikan, teknologi, ekonomi, industri, kesehatan, dan sumber daya manusianya.

C.    Intisari Artikel
Metode pengajaran pendidikan teknologi di Jepang adalah pengalaman berdasarkan kegiatan proyek. Siswa diharapkan dapat memperdalam dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan melalui pemecahan masalah, contoh kegiatan proyek adalah pembuatan robot remote control. Kemudian dukungan untuk pendidikan teknologi kejuruan datang dari kementerian pendidikan yang mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan peralatan standar pendidikan kejuruan.

D.    Komentar
Negara Jepang dalam menanggapi persoalan kemajuan teknologi yang sangat cepat mempunyai solusi yang sangat bagus yaitu mengadakan pelatihan guru. Jadi setiap ada kemajuan teknologi maka guru-guru diberi pelatihan supaya perkembangan teknologi ini juga dapat dirasakan peserta didik. Jika hal ini diterapkan di Indonesia maka permasalahan ketertinggalan teknologi akan sedikit demi sedikit teratasi.

E.     Kesimpulan
Awal mual Jepang mulai meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah ketika Uni Soviet berhasil meluncurkan satelit. Dengan cara pemerintah mengeluarkan kebijakan pengenalan pendidikan teknologi pada semua sekolah menengah pertama dan juga sekolah menengah atas. Dimana ini berfungsi untuk membantu siswa belajar keterampilan dasar melalui pengalaman produktif . Meskipun Jepang adalah negara dengan teknologi maju namun ternyata juga masih mempunyai kekurangan yaitu jumlah pendidik untuk sekolah pendidikan teknologi, karena peserta didik yang lulus dari sekolah teknologi kebanyakan melanjutkan bekerja di industri.

F.     Sumber Artikel

Kamis, 08 Juni 2017

Teaching factory dalam pembelajaran SMK

A.    Judul Makalah
Teaching factory dalam pembelajaran SMK
Agung Priaji

B.     Pendahuluan
Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia saat ini masih diwarnai tingkat pengangguran yang semakin tinggi. BPS mencatat total jumlah pengangguran terbuka secara nasional pada Februari 2009 mencapai 9,26 juta orang atau 8,14% dari total angkatan kerja. Jumlah pengangguran yang tinggi dimungkinkan karena kompetensi yang dimiliki oleh SDM Indonesia masih rendah atau karena peluang kerja yang memang tidak cukup untuk menampung semua lulusan tenaga kerja yang dihasilkan oleh sekolah dan Perguruan Tinggi.  Untuk mengatasi persoalan tersebut, Direktorat PSMK memiliki visi untuk mewujudkan SMK yang dapat menghasilkan tamatan berjiwa wirausaha yang siap kerja, cerdas, kompetitif, dan memiliki jati diri bangsa, serta mampu mengembangkan keunggulan lokal dan dapat bersaing di pasar global. Untuk merealisasikan visi tersebut, salah strategi yang dibuat ialah dengan melaksanakan program teaching factory di SMK.
C.    Permasalahan yang Dikaji
-          Bagaimana pelaksanaan teaching factory di SMK?

D.    Pembahasan
1.      Pengertian
Menurut Ibnu Siswanto teaching factory adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa secara langsung melakukan kegiatan produksi baik berupa barang atau jasa di dalam lingkungan pendidikan sekolah, sedangkan menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan teaching factory adalah suatu proses keahlian atau keterampilan dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar/konsumen.
2.      Tujuan
Teaching factory sebagai salah satu strategi pembelajaran memiliki beberapa tujuan. Dalam makalah yang dipublikasikan American Society for Engineering Education Annual Conference and Exposition, Alptekin, et al (2001: 1) menyatakan bahwa tujuan teaching factory ialah: menghasilkan lulusan yang professional di bidangnya, mengembangkan kurikulum yang fokus pada konsep modern, mendemonstrasikan solusi yang tepat untuk tantangan yang dihadapi dunia industri, serta transfer teknologi dari industri yang menjadi partner dengan siswa dan institusi pendidikan. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan teaching factory memiliki beberapa tujuan, yaitu:
a.       Meningkatkan kompetensi lulusan SMK
b.      Meningkatkan jiwa entepreneurship lulusan SMK
c.       Menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang memiliki nilai tambah
d.      Meningkatkan kerja sama dengan industri atau entitas bisnis yang relevan
e.       Meningkatkan sumber pendapatan sekolah
3.      Bidang Kegiatan
Menurut Direktorat PSMK (2009), berikut ini merupakan bidang-bidang kegiatan teaching factory yang dapat dikembangkan oleh SMK :
a.       Bidang Manufaktur
b.      Bidang Agro Bisnis
c.       Bidang Bisnis Ritel
d.      Bidang Bisnis Jasa
e.       Bidang Pariwisata dan Seni

E.     Kesimpulan
Teaching factory dapat dilaksanakan disemua program keahlian yang ada di SMK. Teaching factory dapat berkontribusi dalam meningkatkan kompetensi siswa SMK dengan cara: (1) mengusahakan 1 siswa 1 media pada saat praktik, (2) mengkondisikan praktik yang dilakukan siswa supaya mampu menghasilkan produk yang berkualitas, (3) menerapkan standar sesuai dengan yang ada di industri dalam setiap praktik yang dijalani siswa, (4) memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk mempraktikkan ketrampilan yang dimilikinya dalam kegiatan teaching factory. Sedangkan teaching factory dapat berkontribusi dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan siswa dengan melibatkan siswa secara langsung dalam keseluruhan proses usaha mulai dari perencanaan, produksi, dan pemasaran.

F.     Referensi

Konsep Teaching Factory, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, ppt
Teaching Factory , Sema E. Alptekin, Reza Pouraghabagher, Patricia McQuaid, and Dan Waldorf Cal Poly - San Luis Obispo
The Pattern of Cooperation “Teaching Factory”,  Engineering International Conference “UNNES Conservation” 2013 Proceeding

Jumat, 02 Juni 2017

Pengenalan Smart Relay atau PLC (Programmable Logic Control)

Pengenalan dasar Smart Relay atau PLC (Programmable  Logic Control) berisi 4 gambar

Gambar 1

Gambar 2


Gambar 3


Gambar 4


Untuk simulasi dasar penggunaan smart relay menggunakan ZEN support software dapat dilihat disini